Yaa Allah... Tuhan Manusia Angkatlah Penyakit Sembuhkanlah
dan Engkaulah Sang Maha Penyembuh, Tiada Kesembuhan Kecuali
Kesembuhan dari Engkau, Kesembuhan Yang Sempurna dan Tiada
Kembali Lagi Sakitnya/Tanpa Efek Samping.
Sebait doa diatas adalah merupakan salah satu do’a yang senantiasa diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW untuk memohon kesembuhan kepada Allah ketika ummatnya ditimpa oleh penyakit. Doa merupakan senjata yang sangat kuat bagi seorang mukmin untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam bentuk apapun karena dia merupakan satu bentuk sikap pasrah dan ridho serta keikhlasan kepada Allah SWT. Jika kita cermati doa diatas maka kita akan melihat bahwa Rasul yang mulia mengajarkan kita untuk meminta kesembuhan dengan sungguh-sungguh dan meminta kesembuhan yang paripurna yaitu kesembuhan yang sempurna. Bagaimanakah seorang muslim memandang kesembuhan yang “sempurna” ini apakah dia bermakna bahwa penyakit kita sembuh secara fisik saja ? Ataukah yang dimaksud kesembuhan di akhirat ? Bagi seorang muslim kematian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti karena dia merupakan keniscayaan yang akan menghampiri siapa saja yang bernyawa, justru yang menjadi tujuan pengobatan dalam Islam bukanlah sekedar sembuh secara fisik didunia belaka, Apalah artinya seseorang itu sembuh didunia dari penyakit fisiknya kalau nanti di akhirat Allah SWT murka ? Ini berarti kita juga mesti mencari kesembuhan di akhirat! Belum tentu seorang muslim yang mati karena penyakit fisiknya didunia tidak bisa disembuhkan berarti ia tidak sembuh! Boleh jadi ia sembuh sebenarnya, tetapi Allah SWT menjadikan ia sembuh di akhirat, dipadang mahsyar yang begitu terik dan tiap manusia sibuk dengan urusannya masing - masing mempersiapkan diri
dengan pengadilan yang maha adil dia sembuh karena dia tak lagi cemas dengan dosa-dosanya yang menumpuk karena Allah SWT telah menghapusnya disebabkan sakit dia di dunia, dia terima dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan do’a. Cukuplah kita mengingat satu hadits Rasulullah : “ “Jika Allah menguji hamba-Nya yang Muslim dengan suatu musibah pada tubuhnya, maka Dia berfirman kepada malaikat,”Tulislah baginya pahala kebaikan amal yang dia lakukan”. Jika Allah menyembuhkannya, maka Dia mencucinya dan membersihkannya. Jika Allah mencabut nyawanya, maka Dia mengampuni dosanya dan merahmatinya.” Disinilah kita kembali kepada Allah SWT ketika kita memahaminya. Adapun pengobatan modern masa kini mengalami beberapa kegagalan :
1. Kurang memperhatikan kehalalan obat yang dikonsumsi, selalu berlindung dibalik alasan darurat, takut penyakit tak takut Allah murka.
3. Lebih fokus pada aspek fisik belaka dan lupa terhadap masalah emosional, mental dan ruhiyah keagamaan yang melatarbelakangi suatu penyakit.
4. Penggunaan obatan kimia sintetik, menyebabkan kekebalan tubuh melemah dan kuman jadi resisten dan efek samping. Satu hal yang dicermati ketika ada kasus jamu berbahaya karena ada kimia berbahayanya, tapi.. ketika bahan kimia itu dijual ditoko dengan label obat kimia resmi kenapa tidak dikatakan berbahaya ?
Oleh karena itu marilah kita kembali kepada Thibbun Nabawi yang merupakan pengobatan alami berasas sunah kehidupan Nabi Muhammad SAW yang berdasar kepada kaidah alamiah, ilahiyah dan ilmiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar